Friday, May 10, 2013

Sejarah Behel Damon System


Pada tahun 2005, dalam pertemuan American Association of Orthodontists (AAO) di Las Vegas Dr Dwight Damon, penemu Damon System, Menyampaikan bukti-bukti dari berbagai penelitian bahwa sistem yang menggunakan passive self ligating bracket dan high technology arch wire ini mampu memberikan friksi yang rendah pada slot braket (low friction) Gaya yang diperlukan pun menjadi lebih rendah untuk menggeser gigi (low force). Bahkan dari pengalamannya, alat ini juga mampu mengatasi masalah gangguan jalan nafas serta kelainan periodontal yang tidak mungkin diatasi dengan penggunaan alat orthodonti cekat biasa.

Dalam Damon Forum di Phoenix, Arizona, USA, bulan Januari 2008 saya melihat betapa pesatnya sistem ini berkembang. Para penemu Damon System dan para praktisi yang ada masih terus mencari unggulan, kesempurnaan, dan sedapat mungkin mengurangi relapas jangka panjang yang masih banyak di jumpai. Dimulai dengan kelompok belajar yang hanya melibatkan 12 orang, termasuk Dr.Damon sendiri. Kelompok ini menjadi founder dan terus berkembang serta menyebar pesat ke seantero dunia. Kelompok belajar ini secara rutin melakukan pertemuan. Damon Forum yang terakhir di Phoenix diikuti oleh hampir 2000 orang, bisa dikatakan satu-satunya sistem yang mampu mengumpulkan peserta sebanyak itu. Empat hari forum berjalan, hampir tidak ada ruangan yang kosong dan aua forum sengat inspiratif.


Secara teoritis, gaya sebesar 20 gram/cm2 dikatakan baik untuk jaringan penyangga agar tetap sehat. Namun alat ortodonti edgewise yang secara luas kita gunakan sampai saat ini masih membutuhkan gaya sebesar 50 - 100 gram/cm2 untuk dapat menggerakkan gigi. Melalui berbagai penelitian, Damon System dipercaya mampu menggeser gigi hanya dengan gaya sebesar 0.1 gram/cm2. Benarkah ini?

Diawal tahun, Dr Edward Angle meyakini bahwa light force penting dalam perawatan ortodonti. Teknik Begg dengan ribbon arch-nya dianggap mampu memberikan light sistem ini di anggap kurang mampu mencapai hasil akhir yang diinginkan, terutama dalam menggerakkan akar gigi (torque) ke posisi yang diinginkan agar trcapai ke sejajaran akar. Teknik Begg lalu perlahan ditinggalkan, dan para klinisi beralih ke era teknik edgewise. Prinsip "Kontak bidang"nya dianggap lebih mampu menggerakkan akar gigi ke posisi yang diinginkan. NAmun dengan friksi yang ada diantara kawat-braket-karet tersebut, maka pergerakan gigibaru dapat terjadi bila diberikan gaya yang cukup besar. Gaya yang relatif besar ini dituduh dapat menyebabkan resorbsi akar gigi pasca perawatan ortodonti. Sistem ini terus berkembang, bahkan mencapai masa keemasannya setelah ditemui preadjusted bracket oleh Dr Andrew diikuti oleh Dr Roth sekitar awal tahun 1970. Disini setiap bracket memiliki torque tertentu yang dikenal dengan nama Straight Wire System.

Dr Dwight Damon merasa kurang puas terhadap hasil perawatan yang dicapainya, ditandai oleh banyaknya pasien yang kembali beberap tahun setelah setelah perawatan ortodonti dengan profil wajah pasca pencabutan yang kurang menguntungkan. Dimulai sejak sekitar dua puluh tahun yang lalu, ia melakukan riset terus menerus untuk mencari cara yang lebih efektif dan efisien dalam merawat pasien-pasien ortodontinya. Dengan mengunakan prinsip light force dari Dr Angle, dan dikombinasikan dengan penemuan mutkhir ilmu pengetahuan dan teknologi, ia mendesign suatu braket yang memiliki lock sehingga dapat dibuka tutup tanpa perlu ligasi menggunakan karet. Braket generasi pertama disebut Damon SL passive self ligating bracket. Ketiadaan karet pengikat pada bracket menyebabkan berkurangnya friksi diantara kawat-braket-karet sehingga hanya tinggal friksi kawat-braket saja. Arch wire thermal berukuran kecil seperti 0.014" CuNiTi pada slot braket yang berukuran 0.022 x 0.028" memiliki kemampuan sliding sehingga tahap leveling dan aligning pada awal perawatan berjalan cepat. Penggantian kawat CuNiTi sampai ke tahap ukuran 0.014 x 0.025", 0.017 x 0.025", 0.019 x 0.025" mampu menggeser gig ke arah "posisi natural" diantara otot-otot lidah-bibir-pipi. Efek yang diberikannya menyerupai alat fungsional. Dengan demikian bentuk dan ukuran kawat tidak lagi ditentukan oleh ortodontis seperti yang selama ini lazim dilakuka, namun namun diserahkan pada keseimbangan otot-otot disekitar mulut. Arch Wire Stainless steel berukuran besar lalu digunakan pada tahap berikutnya, yang bentuknay sisesuaikan dengan bentuk lengkung gigi pasien pada tehap tersebut. Setiap individu memiliki bentuk dan ukuran arch wire yang berbeda, posisi gigi mengalami pergesaran secara alami sehingga kestabilan posisinya dapat lebih diharapkan.

Prinsip sliding mechanics seperti pada straight wire System yang murni juga mendasari sistem ini, sehingga posisi braket menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Sedapat mungkin dihindari tekukan pada arch wire, minimal kadang masih diperlukan untuk mencapai tahap finishing yang baik. Salah satu cara mencegah tekukan pada akhir perawatan adalah dengan memilih torque yang berbeda pada tiap braket perlu menjadi bahan pemikiran mendalam sebelum pemasangan dan menjadi bagian dari rencana perawatan pasien secara keseluruhan.

Ketelitian sangat diperlukan dalam pemasangan braket Damon agar prinsip straight Wire System dapat ditegakkan. Walapun masih dijumpai beberapa kekurangan dari sistem ini, saya yakin masih akan diproduksi lagi jenis-jenis braket Damon yang lebih baik dari generasi sebelumnya.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India